Sekolah Tunas Indonesia (STI) didirikan oleh Adrianus Noe (perbankan berkebangsaan Belanda) pada 1995. Selain memiliki minat yang besar untuk mengembangkan budaya Indonesia, beliau juga bersemboyan “What I get from Indonesia will be returned to Indonesia” (Apa yang diperoleh dari Indonesia akan dikembalikan kepada Indonesia), sehingga didirikanlah lembaga pendidikan guna mencerdaskan anak-anak Indonesia.
Melanjutkan niat mulia sang pendiri, para siswa-siswi dan karyawan STI tergerak untuk ikut meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak gempa di Palu, Sigi dan Donggala dengan menyerahkan hasil dana kemanusiaan yang berhasil mereka kumpulkan sebesar Rp 20.800.000,- kepada Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) untuk didistribusikan kembali kepada warga terdampak gempa. Mereka berharap, agar warga Palu, Sigi, dan tetap bersemangat dan dana tersebut dapat membantu mereka untuk bangkit kembali dan melanjutkan hidup seperti sebelumnya.
Kepedulian Kita Harapan Mereka